Tanpa Batas Waktu
bolehkah aku mampir ke hatimu? inginku memilah apapun yang tercampur di dalamnya sebab antara rasa dan logikamu telah tumpang dan tindih agar kau tahu, mencintainya sedalam itu sungguh tak diterima akalku, dan (semoga) jua akalmu ijinkanlah aku menelusuri kusutnya batinmu melihat dengan mata hatiku, kepada siapa detak jantungmu itu hidup sebab sementara kau memelukku, aku masih dapat mendengar bibirmu menyebut namanya kekasih, apakah kau sudah gila? atau aku yang tak tau diri? bisakah kau tanggalkan saja jubah tua itu? jubah yang sumpah demi tuhan aku jijik melihatnya.. jubah yang aku tahu disematkannya pada pundak gagahmu malam itu, yang lalu kau mengecupnya tanpa cemas, tanpa takut, tanpa bersalah, ada aku yang menunggumu pulang.. mampukah aku oh langit dan bumi, membuka tabir hati yang sedih kelam terjerembab ini sebab kekasihku yang mengasihinya tanpa ada batas waktu itu, membiarkan aku pergi dalam patahnya hati