Posts

Showing posts from December, 2017

Praduga

Image
anjing hutan bicara padaku pagi tadi ciumnya tangkap gerakmu di bukit, katanya gerammu ingin si rusa tua bijak mati aku yang buta meraba-raba, mengendus-endus mawas diri adakah angin menerabas hutan membawa aroma busuk itu kemari? aku menghardik si gagak hitam sial yang parau, oh kau burung bangkai! meski nyata kucium kebohongan yang memuakkan itu tetap saja akumu masih menutup-nutupi Hakim, katamu? hakim palsu, begitu? penipu! cih. kau budak dewa yang kau nista kau alas kaki dewi yang kau najis     ah malas! baiknya aku pergi meringkuk merenung dalam gua gelap yang pengap yang dindingnya maha mendengar dan melihat  yang lantainya mengandung racun seperti hantu   dan di ujung nafas aku bertanya-tanya,   kau yang bermain kata-kata namun tak pernah ada  kau yang congkak ingin selalu dipuja dimana tepa selira yang pernah kau sumpah? penipu! cih.

Matahariku Malu-Malu

Image
Pagi itu kudapati dirimu lagi. Seperti biasa aku terhanyut. Pundakmu yang bidang tenggelam di antara mekarnya bunga-bunga musim semi, dan maaf jika sekonyong-konyong angankupun melayang bergelayut di antara lengan-lenganmu yang kekar dan mengecap seluruh rasanya tak bersisa. Salahkan dirimu untuk itu. Kau mengenakan kemeja biru hari itu, warna favoritku. Dan sempurnamu menjadi purna. Ah tapi tidak, minggu kemarin dan dua minggu lalu hingga bulan-bulan sebelumnya, dalam warna-warna kemeja apapun yang kau kenakan, di mataku kau tetap saja memukau.. Hei! Dengarlah itu! Apakah kau juga mendengar ceracau segerombol burung gereja yang hinggap pada dahan-dahan itu? Seandainya kau tahu, mereka sedang merayakan semarak hati setiap aku menemukanmu di antara kelabat orang-orang yang menelusuri jalan setapak ini. Dan aku tersipu-sipu dari balik selendang ungu. Teduhnya hatiku melihat wajahmu walau dari jauh membuatku lupa untuk berani menyapa, bertanya siapa nama untuk kupanggil dan dima...